banner 728x250
Berita  

Dampak Perceraian pada Anak-Anak di Cianjur: Tantangan bagi Kesejahteraan dan Masa Depan

banner 120x600
banner 468x60

Cianjur, Jawa Barat — Tingkat perceraian di Kabupaten Cianjur tergolong tinggi dan terus meningkat. Berdasarkan data Direktori Putusan Mahkamah Agung RI, Pengadilan Agama (PA) Cianjur memutus ribuan perkara perceraian setiap tahun:

Tahun Putus Register Upload

2025 3.869 3.609 3.869

2024 4.580 4.692 4.583

2023 4.040 4.120 4.084

2022 4.263 4.015 4.806

2021 3.349 3.289 2.762

2025 sampai data per September.

Angka ini menunjukkan rata-rata lebih dari 4.000 keluarga berpisah setiap tahun di Cianjur, mayoritas cerai gugat yang diajukan oleh pihak istri.

Hakekat Perceraian Secara Sosiologis dan Hukum

Dalam pandangan sosiologis, perceraian bukan sekadar putusnya ikatan suami istri, tetapi juga perubahan struktur keluarga dan jaringan sosial di sekitarnya. Perceraian mempengaruhi pola asuh, ekonomi rumah tangga, hingga relasi anak dengan orang tua dan lingkungan.

Secara hukum di Indonesia, perceraian hanya sah setelah diputuskan oleh pengadilan. Putusan pengadilan tidak hanya memutus ikatan perkawinan, tetapi juga mengatur hak dan kewajiban orang tua terhadap anak, termasuk nafkah dan pengasuhan. Artinya, meski secara hukum orang tua berpisah, kewajiban terhadap anak tetap melekat.

Dampak Serius bagi Anak

Anak-anak yang orang tuanya bercerai kerap menghadapi tantangan psikologis: rasa tidak aman, kesedihan mendalam, kebingungan, hingga masalah perilaku. Pada tahap perkembangan tertentu (misalnya usia sekolah), mereka juga rentan mengalami penurunan motivasi belajar dan kesulitan bersosialisasi. Dukungan emosional dan konsistensi pengasuhan menjadi kunci agar anak tidak kehilangan rasa stabilitas.

Faktor Penyebab dan Perlu Tindakan Bersama

Catatan PA Cianjur menunjukkan penyebab utama perceraian antara lain perselisihan berkepanjangan, masalah ekonomi, kurangnya komunikasi, dan perbedaan pandangan dalam rumah tangga. Faktor-faktor ini menguatkan perlunya edukasi pranikah, pembinaan keluarga, dan layanan konseling yang mudah diakses.

Menuju Masa Depan Lebih Baik

Dengan sinergi pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, dan lembaga keagamaan, anak-anak yang terdampak perceraian diharapkan dapat memperoleh dukungan memadai agar tetap memiliki masa depan yang baik. Upaya ini mencakup konseling keluarga, pendidikan parenting, hingga program beasiswa dan perlindungan sosial bagi anak. N Rafael

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *