Cianjur, 4 November 2025 — Menjelang musim hujan dan potensi meningkatnya risiko bencana alam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur bersama unsur TNI dan Polri melaksanakan kegiatan kesiapsiagaan terpadu sebagai langkah antisipatif terhadap ancaman bencana di wilayah rawan longsor, banjir, dan pergerakan tanah.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan wujud nyata tanggung jawab negara dalam menjaga keselamatan rakyat dan keseimbangan alam. Dalam kegiatan tersebut, seluruh unsur pemerintahan daerah, relawan, dan masyarakat turut dilibatkan dalam simulasi penanganan darurat, pemetaan risiko, serta edukasi mitigasi berbasis komunitas.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur menyampaikan bahwa sinergi lintas lembaga ini merupakan bentuk aktualisasi nilai-nilai kebangsaan dalam konteks kemanusiaan. “Kesiapsiagaan bukan hanya tugas teknis, tetapi juga tanggung jawab moral dan sosial untuk melindungi kehidupan. Alam adalah ruang hidup kita bersama, dan menjaga keseimbangannya berarti menjaga keberlanjutan manusia itu sendiri,” ujarnya.
Kolaborasi antara BPBD, TNI, dan Polri ini memperlihatkan kesatuan fungsi antara pertahanan, keamanan, dan kemanusiaan. Melalui pendekatan terpadu, seluruh unsur berupaya memperkuat sistem peringatan dini, jalur evakuasi, dan kapasitas tanggap darurat hingga ke tingkat desa.
Dalam pandangan filosofis, langkah ini mencerminkan hubungan timbal balik antara negara dan alam — bahwa ketangguhan sejati lahir dari kesadaran kolektif untuk hidup selaras, bukan sekadar bertahan dari bencana. Negara hadir bukan hanya setelah bencana terjadi, tetapi sejak awal menumbuhkan budaya waspada dan peduli.
Dengan semangat “Harmoni Alam dan Kemanusiaan”, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan bukan semata urusan alat dan komando, melainkan kesadaran bersama untuk menjaga kehidupan di bumi Cianjur agar tetap lestari dan tangguh menghadapi segala kemungkinan.
N.Rafael


















